: R

Untuk kesekian kalinya aku datang.

Mengetuk pintu kamar mu

Kau biarkan aku masuk dan berteduh dari sisa hujan

Di sudut kota yang riuh.

Hujan selalu mencatat halaman-halaman percakapan kita

menggali kisah-kisah, saat kau tepat belum genap 20 tahun.

manisku, di kamar ini aku tanam ingatan pada

dasar gelas kopi milik mu. muasal dari pekat luka.

kau membelai rambutku dengan wajah sedih

maka ku iris tangan mu dengan kecupan agar kau tak menangis

tapi kenangan terus memanjang melukai masa depan kita.

Maka aku tanggalkan segala tangguh

Di mata mu yang ragu.

Dan sejuta purnama gugur malam ini dimataku

Maka tidurlah manisku, selamanya kita tidak boleh mengerti.

Bahwa telah saling melukai.

2011.